PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI

 


A. Pendidikan Seks Anak Usia Dini

Pendidikan adalah sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui pendidikan dan pelatihan, atau pendidikan adalah suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai mencapai pribadi dewasa susila atau mempunyai karakter.

Kata seks mempunyai dua pengertian :

Pertama, berarti jenis kelamin.

Kedua, hal ihwal yang berhubungan dengan alat kelamin misalnya persetubuhan antara laki-laki dan perempuan.

Pendidikan seks sebenarnya mempunyai pengertian yang lebih kompleks. Yaitu upaya memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan manusia.

Sedangkan yang dimaksud Anak usia dini secara umum adalah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun.

Pendidikan Seks anak usia dini adalah upaya pemberian pemahaman kepada anak sejak usia dini yang disesuaikan dengan tahapan perkembangannya ( aspek kognitif,sikap, dan perilaku) tentang fungsi alat sexual dan masalah naluriah yang timbul, bimbingan mengenai pentingnya menjaga dan memelihara organ intim mereka, serta pemahaman tentang perilaku pergaulan yang sehat serta resiko-resiko yang dapat terjadi seputar masalah sexual.

Pendidikan seks memuat tiga cakupan yaitu penerangan atau penyuluhan (sex information), pengajaran (instruction), dan pendidikan (education in sexuality).

pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diterapkan dan diajarkan kepada anak adalah sebagai berikut :

1)      Menanamkan rasa malu pada anak.

2)      Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak lakilaki dan jiwa feminitas pada anak perempuan. 

3)      Memisahkan tempat tidur mereka.

4)      Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin.

5)      Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata

 

B.     Tujuan Pendidikan Seks

Tujuan pendidikan seks:

a.       Memberikan pemahaman dengan benar tentang materi pendidikan seks diantaranya memahami organ reproduksi, identifikasi dewasa/baligh, kesehatan seksual, penyimpangan seks, kehamilan, persalinan, nifas, bersuci dan perkawinan.

b.      Menepis pandangan miring khalayak umum tentang pendidikan seks yang dianggap tabu, tidak islami, seronok, nonetis dan sebagainya

c.       Pemahaman terhadap materi pendidikan sek pada dasarnya memahami ajaran Islam

d.      Pemberian materi pendidikan seks disesuaikan dengan usia anak yang dapat    menempatkan umpan dan papan.

e.       Mampu mengantisipasi dampak buruk akibat penyimpangan seks.

f.       Menjadi generasi yang sehat

 

C.    Metode Pengajaran Pendidikan Seks

Metode pendidikan seks yang ditujukan kepada anak usia dini dalam bentuk penyuluhan, modul anatomi tubuh dan permainan roda berputar.

Tahapan untuk mengajarkan seks pada anak berdasarkan tingkatan umur :

Pertama, anak di bawah umur tujuh tahun yang harus diperkenalkan adalah pengenalan identitas antara laki-laki. Membiasakan beberapa kosa kata seperti vagina, testis, penis, dan payudara.

Kedua, untuk anak pra remaja yaitu yang berusia 7–10 tahun, maka pembekalan seksual dilakukan dengan memberitahukan anak fakta-fakta seputar reproduksi, misalnya memberikan penjelasan tentang perkawinan, konsepsi dan persalinan, baik pada manusia ataupun makhluk hidup lainnya.

Ketiga, dengan pendekatan ilmiah dan biologis angkat dan jelaskan soal reproduksi dan aktivitas seksual manusia, mulai dari persenggamaan hingga bagaimana terjadinya proses kelahiran.

Keempat, untuk remaja berusia 11–14 tahun. Pengajaran seksualitas ditekankan pada antisipasi perubahan yang terjadi selama masa remaja terkait dengan aktifnya hormon seksualnya, perbedaan yang dialami oleh laki-laki dan perempuan, perbedaan percepatan perkembangan dan pertumbuhan, bagaimana mencapai kematangan seksual, dan pemilihan perilaku seksual.

Kelima, remaja di atas 15 tahun, diharapkan sudah benar-benar memilikipengetahuan seks yang utuh, lengkap dan benar serta memahami sesuai norma yang dianut keluarga.

D.     Urgensi Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini

Pendidikan seks penting untuk anak agar anak tidak kekurangan informasi tentang seks. Dengan sifat keingintahuannya seorang anak akan selalu mencari tahu segala sesuatu yang didengarnya dari pergaulannya sehari-hari.

Terdapat beberapa manfaat dari pendidikan sex yang dilakukan kepada anak sejak dini, yaitu :

1.      Memberikan bekal pengetahuan kepada anak, serta membuka wawasan anak seputar masalah sex secara benar dan jelas sehingga anak memiliki kesadaran akan fungsi organ reproduksinya serta paham tentang cara menjaga dan memeliharanya

2.      Menghindarkan anak dari berbagai kejahatan sexual dan resiko negatif dari perilaku sexual yang tidak bertanggung jawab.

 

E.     Pendidikan Seks Menurut Islam

Pendidikan seksual dalam Islam merupakan bagian integral dari pendidikan aqidah, akhlak, dan ibadah. Mengenai pendidikan seks, sudah terkandung dalam Q.S Al-Maidah : 49, Fathir : 11, Ali Imran : 14, Ar-Rum : 21.

Agar anak-anak terhindar dari penyimpangan-penyimpangan seks yang dapat merendahkan akal, fikiran dan akhlak mereka, maka pendidikan seks tersebut perlu dilakukan dengan cara-cara yang baik.

F.     Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pendidikan Seks

Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan seks memang sangat luas. Hal tersebut menjadi pijakan dalam perumusan tujuan pendidikan seks ini. Nilai pendidikan seks menjadi sangat penting, karena di dalamnya akan menyangkut moralitas sosial yang menjadi tolok ukur sebuah kecakapan dalam masyarakat. Terlebih ketika pedidikan seks menjadi sebuah formulasi atau jawaban untuk memerangi berbagai macam persoalan penyimpangan seksualitas yang terjadi dewasa ini.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak