Secara harfiah, media berarti perantara atau
pengantar. Sadiman (1993:6) mengemukakan, bahwa media adalah perabtara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gagne (dalam Sadiman, dkk.
1993:1) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan
lingkungannya. Dijelaskan pula oleh Raharjo (1989:25) bahwa media adalah wadah
dari pesan oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran oleh penerima pesan
tersebut. Materi yang diterima adalah pesan intruksional, sedangkan tujuan yang
dicapai adalah tercapainya proses belajar.
Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan, apabila dipahami secara
garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
suatu kondisi atau membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru ,
buku teks , dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara
lebih khusus, pengertian media dalam peroses belajar mengajar cenderumg
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memperoses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah dikemukakan pula oleh para ahli dan lembaga, diantaranya
adalah berikut ini.
1. AECT (Association
of Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
aau informasi. Disamping sebagai sistm penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator, menurut fleming (1987:234) adalah penyebab
atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannnya. Dengan
istilah mediator, media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi
pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa
stiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai
kepada peralatan canggih, dapat disebut media.
2. Heinich dan
kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima. Jadi , televisi, film, foto, radio,
rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya
adalah media. Apabila media itu membawa pesan- pesan atau informasi yang
bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media
itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, hamidjojo dalam latuheru
(1993) memberi batasan media sebagai semua bentu perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas
makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
dengan lebih baik dan sempurna. Tidak hanya itu bahwasannya media pembelajaran
merupakan sebuah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.
Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut. Maka guru harus dapat
memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat dalam kegiatan
belajar mengajar.
Adapun
Perkembangan media dari generasi ke generasi secara umum dibagi menjadi 3
generasi utama, yaitu: generasi pertama, meliputi surat kabar dan majalah;
generasi ke dua, meliputi radio. Film dan televisi; dan generasi ke tiga, pada generasi
ini meliputi telematika dan komputer.
Komputer adalah sebuah alat yang
dipakai untuk mengolah data berdasarkan prosedur yang telah di rumuskan. Pada
awalnya komputer digunakan untuk alat
hitung aritmatika. Hal tersebut merujuk pula pada nama “computer” itu sendiri
akan tetapi, saat ini penggunaan komputer bukan hanya sebatas alat hitung saja,
namun sudah memiliki fungsi yang lebih luas lagi. Kata komputer itu sendiri
memiliki artian yang luas, yaitu sistem pengolahan informasi, didalamnya mencangkup
perhitungan matematika.
Komputer
tidak hanya digunakan dalam proses pembelajaran yang disebut pengajaran mandiri
(self instructional), yakni dalam pendidikan dan latihan. Tentu saja
pendayagunaan kompter dalam lingkup yang luas itu dapat dilaksanakan, jika
peralatan perangkat kerasnya dapat dibeli dengan harga murah disamping kian
bertambah canggih berkat penemuan dalam bidang mikro elektronik dan teknologi
informasi. Pendayagunaannya dalam pendidikan baik di sekolah, di perguruan
tinggi dan pada berbagai perusahaan, karena komputer tersebut dapat menciptakan
kegiatan pendidikan secara maksimal dan merupakan suatu kemudahan belajar yang
mudah disesuaikan. Berbagai bentuk pendayagunaan komputer.
Konsep
Dasar Komputerisasi Pendidikan, komputer adalah suatu alat yang dapat menerima
informasi, melaksanakan prosedur pemerosesan terhadap informasi tersebut, dan
menyediakan informasi baru sebagai hasil pemerosesan dalam bentuk sebagaimana
yang di inginkan oleh si pemakai. Rumusan ini memang sederhana dan mudah
dipahami, karena pada dasarnya alat komputer punya tiga fungsi pokok, yakni
fungsi penerimaan informasi, fungsi pemerosesan informasi, dan fungsi hasilkan
informasi baru.
Adapun
komputer-komputer elektronik yang canggih terutama yang digunakan untuk
maksud-maksud pendidikan dinamakan komputer digital (digital computers). Ini
berarti, informasi yang digarap terlebih dahulu diubah menjadi bentuk digital
(menjadi suatu kode berdasarkan sistem angka yang menggunakan dua simbol yakni
0 dan 1) sebelum diperoses. Komputer yang dirancang untuk menangani data yang
tidak dikonversikan dalam bentuk digital dinamakan analogue computers, dan
terutama digunakam bagi teknisi spesialisassi atau maksud- maksud ilmiah.
Dengan
demikian bahwasannya Media Pembelajaran Berbasis Komputer adalah penggunaan
suatu komputer untuk membantu menyajikan materi pembelajaran kepada siswa,
memantau kemajuan belajarnya atau memilih bahan pembelajaran tambahan yang
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa secara individual serta sebagai media
penyampaian informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban
peserta yang betujuan program komputer ini menjadi alat atau media bantu dalam
proses belajar mengajar. Dengan berbagai fitur dan aksesoris pendukungnya ( seperti,
teks, suara, gambar, video dan animasi.).
Adapun Karakteristik Media Pembelajaran
Berbasis Komputer yakni sebagai berikut :
1.
Sistemik
Bahan pembelajaran
berbasis komputer disusun secara sistemik dan terstruktur. Ada 2 jenis
penyusunan dalam hal ini: Selain memenuhi salah satu dari jenis penyusunan
diatas,pengembangan pembelajaran berbasis komputer juga mempertimbangkan
penyusunan peta konsep keilmuwan. Banyak pilihan yang dapat digunakan dalam
menyusun peta konsep, mulai dari konsep mudah ke sulit sampai dengan umum ke
khusus, hal ini tergantung dari kebutuhan yang diinginkan.
2.
Jelas danMenarik
Pemaparan konsep yang
jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok dalam pembelajaran berbasis
komputer. Penggunaan bahasa yang lugas, tidak enterpretatif,
penggunaanilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak dalam
pengembangan pembelajaran berbasis komputer.
3.
Mudah
digunakan
Sebagian besar produk
pembelajaran berbasis komputer sangatmudah digunakan, meskipun bagi orang awam
sekalipun. Denganpetunjuk penggunaan yang jelas dan memiliki pola logika
yangkonkrit menjadikan produk PBK mudah dipahami.
4.
Mudah diperbaiki
Produk pembelajaran
berbasis komputer juga mudah diperbaiki. Penambahan, pengurangan, dan revisi
terhadap isi produk sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya dengan bahan cetak,
setelah mengalami proses pencetakkan bahan ajar cetak tidak bisa direvisi
secara langsung, melainkan harus melakukan pencetakan ulang.
5.
Mudah disebarluaskan
Bahan ajar berbasis
komputer sangat mudah untuk disebarkuaskan, salah satunya adalah penyebaran
menggunakan media internet.
A. Contoh Aplikasi
Komputer adalah medium interaksi dimana siswa
memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan mempengaruhi atau mengubah urutan
yang disajikan . Sebagaimana audiovisual, komputer juga memiliki kemampuan
untuk meningkakan motivasi siswa dan mneyajikan informasi serta ide-ide melalui
stimulis visual dan pedengaran. Disamping itu, komuter juga melengkapi siswa
dengan pengalaman kinestetik melalui penggunaan keyboard komputer.
Ada tiga bentuk penggunaan komputer dikelas,
yakni:
1. Mengajarkan
dasar-dasar pemrogaman computer dan pemevahan masalah,
2. Untuk mengajari
siswa menjadi computer literate,
3. Untuk melayani
berbagai alat bentu intruksional
Memang
penggunaan computer ini sudah sangat luas, bukan saja lingkungan industri,
perdagangn dan perkantoran, bahkan sudah mulai di lingkungan keluarga dan di
sekolah-sekolah tertentu. Pengunaannya di lingkungan perguruan tinggi sudah hampir merata. Itu
sebabnya, tentu baik sekali bila pengenalan computer kepada anak-anak sekolah
dasar dan menengah mulai digalakkan. Ada beberapa pendekatan yang berbeda untuk
memperkenalkan para siswa kepada dunia komputer, yakni:
1. Membangun
laboratorium komputer. Para siswa mengunjungi laboratorium itu secara
nergiliran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Jika mungkin
ada nada baiknya diusahakan agar tiap kelas memiliki beberapa komputer. Para
siswa diberi kesempatan untuk belajar menggunakan dalam bentuk pusat belajar,.
Dapat digunakan berdasarkan kebutuhan.
3. Khusus
ditingkat perguruan tinggi, masing-masing departemen atau jurusan memiliki
computer sendiri-sendiri untuk kepentingan studi akademis kuliah. Para
siswa-mahasiswa diberi pengajaran tentang dasar-dasar aplikasi komputer.
Serta
ada beberapa macam-macam aplikasi praktek yang digunakan di sekolah-sekolah
seperti :
Pelatihan
dan Praktek adalah jenis yang sangat banyak digunaka dikelas. Programini
dipertunjukan masalah-masalah, dan siswa merespon dengan cara memilih
respons-respons yang telah disediakan. Selanjutnya computer akan menunjukan
apakah respons siswa itu benar atau salah. Program dimaksudnkan untuk melatih
siswa dalam daerah pelajaran tertentu dan mneyediakan pengetahuan tentang
hasilnya dengan cepat dan akurat. Program pelatihan dan praktek ini harus
digabungkan dengan tingkat kemampuan siswa dan kebutuhan pengajaran. Melalui
praktek, tingkat kesulitan siswa dapat diperbaiki. Selain itu, program ini
harus menyediakan penguatan visual yang baik untuk mengikuti jalan pekajaran
dan penguatan pendengara (auditory) untuk membantu memelihara minat dan
perhatian siswa untuk jangka waktu tertentu. Jika siswa memilih jawaban yang
salah, sekaligus ia diarahkan menuju ke beberapa arah jenis bantuan yang
diharapkan dalam urutan yang benar baginya.
Program
tutorial berbeda dengan program pelatihan dan praktek di atas, yang
memperkuat keterampilan dan me-review konsep-konsep yang dikenalkan
sebelumnya, program tutorial memperkenalkan materi baru (new content)
kepada para siswa dan dapat menyediakan urutan-urutan latihan dan praktek
sebagi indak lanjut. Pada umumnya, program ini menyediakan tes awal dan tes
akhir bertalian dengan materi yang disajikan. Program tutorial biasanya
digunakan untuk melakukan pengayaaan materi kepada siswa dan menyediakan materi
bagi siswa yang ketinggalan, misalnya karena pernah tidak hadir dalam kelas.
Tambahan, beberapa tutorial digunakan sebagai review materi yang disajikan
untuk mengecek pemahaman dan retensi terhadap konsep-konsep yang telah
diberikan.
Simulasi,
menyusun jenis lain dari perangkat computer. Situasi-situasi kehidupan
senyatanya disajikan kepada para siswa, yang menggariskan seperangkan kondisi
korespondensi. Kemudian siswa membuat keputusan dan menentukan
konsekuensi-konsekuensi dari keputusan-keputusan tersebut. Contoh-contoh format
simulasi ialah isu-isu politik, kehidupan wirasuwasta, permasalam keluarga dan
sebagainya.
Pengajaran
dipimpin oleh komputer yang menunjukan kepada perangkat lunak komputer yang
memelihara kemajuan siswa di dalam urutan intruksional yang terancang dengan
baik. Program ini menyediakan cross-referencing dengan proram-program lainnya
jika praktek lebih ekstensif dan dibutuhkan bantuan. Program ini mengukur
keterampilan-keterampilan siswa mencatat skor, dan mengorelasikan data hal-hal
tersebut antara seorang siswa dan siswa lainnya.
Adapun
penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Komputer mampu
memberikan kontribusi yang penting bagi pelaksanaan pendidikan dan latihan,
yakni dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer (computer-assisted
learning, disingkat CAL), dalam hal mana komputer memainkan peran kunci dalam
proses belaajar mengajar. Ada dua model pengunaanya, yaki sebagai tutor
pengganti (Substute Tutor), siswa dapat berpartisipasi dalam suatu dialog yang
sedang berlangsung melalui terminal interaktif; dan sebagai laboratorium
simulasi (Simulated Laboratory), yang menyediakan kemudahan bagi siswa yang
hendak melaksanakan eksperimen berdasarkan sistem model yang telah diprogramkan
ke dalam komputer.
Tidak
hanya itu ternyata komputer pertama kali sebagai kalkulator super yang digunakan
sebagai bagian dalam program penelitian akademik. Pengunaannya pun tidak
sebatas ilmuan peneliti saja dan staf pergurusn tinggi (misalnya Akademi,
Universitas, dan Politeknik), tetapi juga digunakan oleh para mahasisa pada
semua tingkat. Mereka menggunakannya untuk membuat perhitungan sehari-hari,
misalnya untuk mengolah data statistik hasil tes atau eksperimen. Para mahasisa
pun menggunakannya sebagai alat bantu melakukan perhitungan –perhitungan
lainnya seperi dalam mata kuliah tata buku (akonting). Dan sebagainya. Adanya
kemajuan itu giliran jenjang persekolahan seperti tingkat SLTA dan SLTP yang
kena dampaknya dalam perhitungan dalam pembelajaran.
Setelah
itu pun penggunaan komputer menjadi untuk mengajarkan komputer dan programnya.
pada awalnya alat ini digunakan untuk penelitian akademik,maka selanjutnya
banyak orang dan sisa yang ingin mempelajarinya, tentang cara menggunakannya
dan cara penyusunan programnya. Sejak tahun 70-an beberapa sekolah menengah di
Amerika Serikat, Khususnya
sekolah-sekolah yang didirikan di lingkungan industri, bahkan telah
mencantumkan Ilmu komputer dan pengembangan program komputer dalam
kurikulumnya. Dan selanjutnya Ilmu kompter dasar bukan hanya dipelajari dalam
bidang Matematika dan IPA dan teknik, bahkan telah menjadi kebutuhan banyak
orang.
Tidak
hanya itu Media Pembelajaran Berbasis Komputer pun dapat berupa:
1. Internet 7. Software Pembelajaran
2. E-mail 8. CD-ROM SumberInformasi
3. Jaringan 9. Pengolah Data (Database Spreadsheet)
4. Dekstop
Publishing 10. Video Conference
5. Digital Scanner
11. Pengolah Kata (Word
Processing)
6. Digital Camera 12. SumberInformasi On-line
B. Masalah-masalah
yang Ditemukan Dalam Program
Tak
perlu diragukan, bahwa dengan penggunaan komputer dan teknologi informasi baru,
pada gilirannya menimbulkan perubahan, paling tidak perubahan jangka panjang
pada sistem pendidikan. Kalaulah sebelumnya teknologi informasi hanya berupa
berita tercetak, maka dewasa ini komputerisasi sistem informasi mulai menguasai
kegiatan pedidikan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Beberapa Faktor yang
mempengaruhi khususnya terhadap penggunaan komputer dalam pendidikan dapat kita
kaji-analisis berikut ini.
Pertama,
Faktor-Faktor Teknis, yang paling penting dan sering menjadi sorotan
adalah masalah penggunaan bahasa komputer itu sendiri, karena adanya beberapa
macam bahasa yang digunakan unuk bisa berkomunikasi secara efektif dengan
komputer, seperti bahasa fortan, dan sebagainya. Bahasa komputer sulit dipahami
oleh kebanyakan pemakai komputer yang menuntut latihan khusus bahasa dan
program komputer. Selain itu juga keterbatasan
jumlah komputer itu sendiri yang mengakibatkan siswa/mahasiswa menjadi harus
membagi waktu dengan yang lain dalam pemakaian komputer tersebut yang tentu
saja sangat kurang efektif dalam belajar. Yang di karnakan harga komputer itu
sendiri yang mahal. Disamping harga komputer yang cukup mahal itu, untuk
pengembangan suatu perangkat lunak tentu di butuhkan tenaga ahli, yang sekarang
ini jumlahnya maih amat langka (khususnya di indonesia).
Kedua,
Masalah
Pengadaan Perangkat Lunak, Adanya komputer mini portable yang relatif murah akan memungkinkan
lembaga-lembaga pendidikan untuk memiliki dan mendayagunakannya untuk
kepentingan pedidikan dan latihan. Harganya rendah dengan kapasitas dan kecanggihannya
semakin meningkat, namun di sisi lain timbul masalah pengadaan perangkat lunak
yang diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan pemakai dan keadaan mesin yang
digunakan. Adalah tak mungkin bila setiap guru atau dosen membuat perangkat
lunaknya masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan pelajaran/perkuliahannya,
karena disamping diperlukan kemampuan professional tertentu, tetapi juga
diperlukan banyak waktu mendesain, menghasilkan mendokumentasikan serta
memvalidasikannya. Cara lain yang dapat ditempuh, adalah pemyusunan perangkat
lunak oleh suatu lembaga khusus, yang mampu memberikan pelayanan bagi semua
kebutuhan untuk semua lembaga. Masalah yang muncul ialah, apakah perangkat
lunak yang mereka hasilkan tersebut relevan dengan kebutuhan lembaga dan mata
ajaran yang akan dilaksanakan. Pemhaman yang kurang erat kaitannya dengan
besarnya kekeliruan yang bakal terjadi, dan hal ini dapat membahayakan proses
dan hasil pendidikan yang diharapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Ketiga, Faktor-faktor
Sikap, Sikap guru atau dosen turut mempengaruhi
apakah lembaga pendidikan bersangkutan menggunakan computer secara efektif atau
tidak. Ada guru/dosen yang bersikap positif dan ada pula yang justru menganggap
sebaliknya. Guru atau dosen yang bersikap positif menginginkan agar computer
digunakan sebagai alat yang penting bagi keterlaksaan dan keberhasilan sistem
pendidikan. Kendatipun mungkin guru/dosen bersikap positif dengan pertimbangan
bahwa pendayagunaan computer pada hakikatnya merupakan suatu revolusi besar
dalam teknologi informasi, dan oleh karenanya lembaga pendidikan harus dan
mutlak mendayagunakan secara maksimal dalam semua bidang garapan yang perlu
diikerjakan dengan bantuan computer. Sikap demikian ada baiknya, namun jiak
disertai dengan kemampuan mempergunakan computer secara professional, maka
sikap demikian tidak banyak manfaatnya. Prsepsi tentang inovasi dan modernisasi sistem pendidikan memang perlu,
tetapi kemampuan professional komputerisasi juga sangat diperlukan, jika tidak
demikian, maka ini justru menjadi salah satu kendala komputerisasi dalam
pendidikan.
Dibalik itu, ada guru yang sejak awal kurang
setuju terhadap gagasam dan usaha penggunaan computer dalam pendidikan telah
menunjukan hasil-hasil nyata tanpa bantuan computer, maka berarti menguangi
otonomi professional guru/dosen itu sendiri. Penggunaan computer berarti
menciptakan ketergantungan kepada computer, jika tidak dibantu oleh computer
guru tidak mampu berkerja secara professional. Sikap demikian ada juga
manfaatnya. Computer bukan hanya satu-satunya alat bantu dalam pendidikan,
melainkan masih banyak alat bantu lainya, yang lebih murah dan berada dalam
jangkauan guru, dosen, siswa dan mahasiswa. Keberhasilan pendidikan tidak
semata-mata bergantung pada computer itu, melainkan pribadi guru/dosen turut
menentukan proses dan hasil pendidikan.
Keempat, Kreativitas mungkin bisa terpaku pada
pengajaran yang dikomputerkan saja. Komputer adalah abdi untuk mematuhi
perintah program-programnya, dan respons pembelajar yang hakiki atau kreatif akan
terabaikan.
Menurut
Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki
sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki
beberapa kekurangan. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer :
1. Tingginya biaya
pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus
untuk maksud pembelajaran.
2. Pengadaan,
pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh
karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu
dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan
pendidikan.
3. Hardware dan
software yang compatability dan incompability yaitu Penggunaan sebuah program
komputer memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai, Selain itu
perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer
yang spesifikasinya tidak sama.
4. Perancangan
program pembelajaran yang berbasis komputer ( computer based instruction )
merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang memerlukan banyak waktu dan keahlian
khusus.