A. Pendahuluan
Dalam kegiatan belajar mengajar dalam kelas tidak sedikit siswa
yang gairah belajarnya menurun karena beberapa hal yang menjadi faktor, baik
dari segi fasilitas, pengajar dan motivasi diri. Tentunya setiap kendala selalu
ada solusi. Sesuai dengan berkembangnya teknologi, salah satu yang menjadikan
suasana pembelajaran menjadi hidup adalah adanya media pembelajaran. Media
pembelajaran itu sendiri merupakan perantara sampainya ilmu dari pendidik
kepada peserta didik, sehingga memudahkan kedua belah pihak dalam kegiatan
belajar mengajar.
Adapun media pembelajaran ini sangat banyak jenisnya dan semakin
berkembang sesuai dengan teknologi yang ada. Tetapi hanya beberapa saja media
yang akan kami sampaikan disini, yaitu media proyeksi yang berupa poster,
kartun dan komik.
B.
Pembahasan Materi
1.
Pengertian Media Proyeksi
Media Proyeksi
adalah media visual yang hanya dapat digunakan dengan
bantuan
proyektor. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual
yaitu melalui
indera penglihatan. Media ini berinteraksi langsung dengan
pesan yang
ingin disampaikan. Maksud pesan disini berupa materi
pelajaran yang
akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi
tersebut dapat
terserap dengan baik. Penggunaan media ini dapat
menvisualkan
pesan yang menarik (tergantung dari variasi yang digunakan
guru atau
dosen), praktis dan dapat dipergunakan secara berulang-ulang.
1)
Poster
a.
Pengertian Poster
Poster adalah
suatu rancangan kombinasi visual yang kuat dengan warna dan memiliki pesan yang
dimaksudkan untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Pada prinsipnya poster itu
merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang
disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar. Desain sebuah poster adalah
merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Poster dapat dibuat di
atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya. Pemasangannya bisa di
kelas, di pohon, di tepi jalan, dan di majalah.
b.
Karakteristik Poster
Ø Poster yang baik harus dinamis
(menonjolkan kualitas)
Ø Poster harus sederhana dan tidak
memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus mampu menarik
perhatian.
Ø Poster yang sederhana dan sedikit
kata-kata yang dipergunakan itu berarti poster yang berwatak kuat.
Ø Kata-kata yang digunakan dalam
poster itu berupa kata kunci yang ditonjolkan dengan kedudukan huruf atau
besarnya ukuran huruf.
c.
Kegunaan
Ø Untuk memotivasi kegiatan belajar
siswa. Selain itu, dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan atau
ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster.
Ø Sebagai peringatan atau menyadarkan.
Poster bisa menyadarkan setiap anak sekolah dasar bahwa menggosok gigi itu
sangat penting, memelihara kebersihan lingkungan dapat mencegah penyakit, dan
lain-lain. Pesan melalui poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa,
sehingga diharapkan bisa berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga
menjadi kebiasaan.
Ø Pengalaman yang kreatif. Sebagai
alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi.
Kehadiran poster dalam belajar mengajar memberi kesempatan kepada siswa untuk
melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari mereka. Poster dapat memberikan
pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.
2)
Kartun
a.
Pengertian
Media lainnya
yang cukup unik untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan adalah kartun. Kartun
adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang di disain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun
terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang tersenyum, seperti
halnya kartun-kartun yang dimuat dalam surat kabar. Kartun sebagai alat bantu
yang mempunyai manfaat penting dalam pengajaran terutama dalam menjelaskan
rangkaian isi bahan dalam satu urusan logis atau mengandung makna.
b.
Karakteristik kartun yang penting
Kartun yang baik hanya mengandung gagasan saja. Ciri khas kartun
memakai karikatur, sindiran yang di lebih lebihkan, perlambang dan humor
pilihan. Humor sering dan biasa membuat orang tertawa, terutama dalam
kartun-kartun yang berisi pertentangan
politik bagi para pembaca surat-surat kabar. Dalam beberapa hal penggunaan
kartun dibidang politik dan sosial dijadikan medium untuk menyerang pribadi
para pejabat tinggi. Kekuatan kartun untuk mempengaruhi pendapat umum, terletak
pada kekompakannya, penyederhanaan isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh
yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung
humor. Ia merupakan sumber informasi yang dicernakan melalui dampak visual yang
kuat. Banyak orang yang tidak membaca edisi surat kabar akan tetapi mengikuti
kartunnya secara tetap. Itulah sebabnya kartunis yang berani pada surat-surat
kabar di kota metropolitan sebagai unsur pembentuk pendapat umum.
Contoh kartun sosial politik yang modern, sudah ada di abad ke 19.
Adrew Jackson dengan sistem pemerintahannya yang bobrok telah dijadikan sasaran
karikatur politik. Pada akhir tahun 1860-an, Thomas Nast meluncurkan
kampanyenya dengan yang terkenal menentang Tweed Ring di New York. Nast lah
yang menciptakan lambang-lambang standar kini dari Democratic donkey dan
publick elephant. Nast dan Kappler adalah pencipta karakter kartun orisinil
yang terkenal selama masa itu yang melukiskan suatu pola pengeritikan terhadap
individu-individu dalam arti untuk memperoleh isu-isu yang penting. Pola ini
tetap sebagai ciri dari sebagian terbesar katun Amerika di bidang sosial
politik. Kartun psikologi digunakan untuk menyindir individu dengan kelemahan
kelemahannya. Ahli purbakala telah menemukan dinding-dinding bengunan kuno
dengan gambar-gambar yang lucu dalam kebesaran serta kemegahan.
Naskah-naskah abad pertengahan melukiskan adanya bukti yang sama
dari lelucon yang menyegarkan ditunjukan langsung kepada orang-orang dan
kelompok utama masyarakat pada waktu
itu. Salah seorang penulis menggambarkan suatu kiasan antara fungsi tokoh
lelucon di zaman abad pertengahan dengan kebanyakan kartunis modern kini.
c.
Jenis-jenis Kartun
Ø Kartun Gag
Merupakan
gambar kartun yang dimaksudkan hanya sekedar sebagai gambar lucu atau olok-olok
tanpa bermaksud mengulas suatu permasalahan atau peristiwa aktual.
Ø Kartun editorial
Merupakann
kolom gambar sindiran di surat kabar
yang mengomentari berita dan isu yang sedang ramai dibahas di
masyarakat. Beberapa kartunis terkenal yang intens dalam pembuatan kartun
editorial antara lain Sibarani, , Johny Hidanat. Jaya suprana, serta Dwi
Koendoro. G.M. Sudarta,
Ø Kartun Karikatur
Kartun
karikatur sebenarnya kartun yang telah dilukis dengan melakukan perubahan pada
wajah atau bentuk seseorang. Tujuannya untuk menimbulkan rasa kurang percaya
orang ramai terhadap mereka karena kelemahan-kelemahan itu. Kartun ini
digunakan untuk mengkritik secara jenaka dan mempunyai maksud tersirat
disebalik karakter yang direformasi.
Ø Kartun animasi
Kartun animasi
adalah katun yang bergerak atau hidup secara visual dan bersuara. Kartun ini
terdiri dari susunan gambar yang dulukis dan direkam seterusnya ditayangkan di
televisi dan film.
Ø Kartun komik
Merupakan
perpaduan antara seni gambar dan seni sastra. Komik terbentuk dari rangkaian
gambar yang keseluruhannya merupakan rentetan satu cerita yang pada tiap gambar
teradapat balon ucapan sebagai narasi cerita dengan tokoh/ karakter yang mudah
dikenal.
d. Memilih
dan menilai kartun
Pertanyaan tentanng bagaimana kartun
yang baik merupakan pertanyaan yang sukar dijawab, sebeab kartun merupakan
hasil kreatif secara pribadi dari kartunis itu sendiri. Akan tetapi ada
beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif. Pengetahuan
mengenai kualitas ini sangat membantu dalam memlih kartun-kartun untuk tujuan
pengajaran.
Ø Pemakaiannnya sesuai dengan tingkat
pengalaman
Pertimbangan
pertama adalah, arti kartun hendaknya dapat dimengerti oleh para siswa pada
saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar negeri
atau perang dingin, akan kecil bagi murid kelas enam yang belum mempelajari judul-judul
tersebut. Demikian para siswa mungkin merasa lucu melihatnya. Dalam hal itu,
siswa lain mungkin sudah mampu menafsirkan kartun yang agak mendalam mengenai
pengamatan lalu lintas atau ketangkasan dalam olahraga misalnya.
Penelitian
schaffer mengenai penafsiran anak-anak terhadap kartun-kartun sosial politik
mengungkapkan bahwa pada umumnya anak-anak mulai menafsirkan kartun-kartun
semacam ini pada usia 13 tahun. selanjutnya suatu analisis dari
penafsiran-penafsiran yang keliru, menunjukan bahawa tidak adanya pengertian
dari unsur-unsur kata dalam keterangan kartun. Dalam kata lain kurangnya latar
belakang yang memadai dalam memberikan arti yang tepat kepada kata-kata yang
digunakan merupakan penyebab utama dari kesalahan penafsiran kartun.
Ø Kesederhanaan
Memperkirakan
arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang
diinginkan dari kartun-kartun yang baik, satu diantranya adalah kesederhanaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang baik hanya berisi hal-hal
yang penting-penting saja. Kartun sangat bergantung pada kunci-kunci perwatakan
untuk pengenalan terhadap rincian fotografis secara luas. Puncak topi paman sam
dengan celana bergaris, dagu roosevelt dan pipa sigaret serta alis tebal John
L. Lewis merupakan contoh-contoh yang dikenal betul. Sedikit garis tajam,
beberapa bayangan dan latar belakang
yang perlu di sket terang merupakan bahan-bahan mekanik yang prinsipil
dari kartun yang baik dan bermutu. Kemampuan imajinasi dan gaya cipta artistik
pencipta kartun tampak dari keseluruhan pengaruh yang dapat dicapai melalui
unsur-unsur fisik dan gagasannya. Perwatakan fisik lainnya ialah singkatan
keterangan. Beberapa kartun bahkan tidak memerlukan keterangan sama sekali,
karena lukisan itu sendiri telah
menyampaikan gagasan tanpa bantuan kata-kata, walaupun kartun sosial politik
biasanya memerlukan keterangn namun harus jelas, singkat dan langsung. Penjelasan
yang panjang lebar tidak perlu jika kartun dibentuk serta dibuat dengan baik.
Ø Lambang yang jelas
ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari
pengertian simbolis, John Bull, Paman Sam, merupakan lambang-lambang kartun
standar yang dimengerti dengan baik oleh
masyarakat pembaca surat kabar umumnya. Perwatakan semacam itu seperti
pembayaran pajak, perusahaan besar yang menguntungkan, pengangguran, buruh dan
politisi juga dapat dimengerti tanpa kesulitan dalam penafsirannya. Lambang-lambang
yang menggambarkan konsep-konsep yang lebih abstrak, seperti hak-hak negara,
kemanusiaan, kemanusiaan, dan kemerdekaan sulit disampaikan. Dalam hal ini maka
kemampuan si pencipta kartun dihadapkan kepada tantangan berat. Sehubungan
dengan itu para guru haruslah memilih kartun-kartun dengan lambang-lambangnya
dan tidak terlalu sukar dipahami oleh para siswa.
e. Penggunaan kartun
Ø Untuk motivasi
Sesuai dengan
wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat
belajar siswa. Ini menunjukan bahan-bahan kartun yang bisa menjadi alat
motivasi yang berguna di kelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang
hangat, bilamana cocok dengan tujuan-tujuan pengajaran, merupakan pembuka
diskusi yang efektif. Penggunaan kartun ini lebih tepat bagi siswa SMP dan SMA
pada waktu pelajaran ilmu sosial.
Ø Sebagai ilustrasi
Seorang guru
melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun-kartun dalam menggambarkan
konsep ilmiah pengajaran sains. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa
pertanyaan tentang ada tidaknya situasi ilmuah yang dapat digambarkan dalam
kartun sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam menafsirkan apa
yang terkandung dalam kartun. Ini berarti kartun dapat digunakan sebagai
ilustrasi dalam kegiatan pengajaran. Namun demikian guru perlu selektif dalam
memilih kartun untuk menjaga reaksi lelucon yang murni diantara siswa dan tidak
kehilangan perhatian kepada
bagian-bagian yang terinci yang tidak ada hubungannya dengan maksud pembuat
kartun. Guru ilmu pengetahuan sosial umumnya bisa menemukan kartun. Pemakaian
kartun mempunyai dua macam keuntungan
berharga, yaitu gambar-gambarnya dapat menarik perhatian sehingga
pelajaran lebih berarti dan sebagai
selingan dan sebagai variasi dalam mengajar
Ø Untuk kegiatan siswa
Jenis lain dari
kartun yang dipergunakan adalah kreasi kartun-kartun yang dibuat siswa sendiri.
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan,
keselamatan, mengemudi dan lain-lain. Dijumpai pula beberapa kartun yang
bertemakan kampanye-kampanye tentang mengingatkan rasa keadilan, ketangkasan
olahraga, dan kampanye tentang kebiasaan makan di ruangan..maksud dari hasil
karya siswa itu yang berisi jenis lelucon yang sesuai dengan tingkat
kematangannya, adalah menyuarakan perasaan para siswa. Kartun kartun yang
dibuat para siswa dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran. Ilmu sosial
umunya merupakan gagasan-gagasan dari pembuatan kartun-kartun , kesusastraan
dan tatabahasa pun memberi kesempatan bagi penggambaran kartun sebagai
ilustrasi dari pengetahuan yang diperoleh para siswa
3)
Komik
Yang sangat erat hubungannya dengan kartun adalah serial komik.
Komik banyak ditemukan di negara kita. Diperkirakan banyaknya pembaca komik di
Amerika Serikat lebih dari seratus juta orang. Antara 400-500 judul buku komik
terjual dan kurang lebih 85 juta kopi dijual pula setiap bulannya.
Diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa, dan dibaca secara luas oleh lebih
dari 100 negara. Suatu popularitas yang luar biasa dari komik-komik tersebut
barang kali bisa dilihat dari besarnya jumlah orang-orang yang merasa
membutuhkannya meliputi berjuta-juta orang dari berbagai umur, untuk lelucon,
kegembiraan serta hiburan. Baik pendidik atau bukan pendidik serta prang tua
cenderung setuju dengan adanya komik sebagai media komunikasi.
a.
Pengertian dan karakteristik komik
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu cerita yang erat dalam
dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca. Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak penglihatan tunggal,
maka komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung. Perbedaan lain
menyatakan bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sumbangan yang paling unik dan
berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan sosial. Beberapa
perwatakan lain dari komik harus dikenal agar kekuatan medium ini bisa
dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat. Cerita-ceritanya
mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya
melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan-perwatakan tokoh utamanya.
Cerita-ceritanya ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi, bahkan
dalam lembaran surat kabardan buku-buku, komik dibuat lebih hidup, serta diolah
dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas.
b.
Permulaan komik
Sekedar
pengetahuan, bahwa untuk pertama kalinya komik digunakan sebagai pengobar dari
peristiwa perang surat kabar antara William Randolph Hearst dengan Joseph
Pulitzer pada pertengahan tahun 1890-an. Lembaran berwarna dari majalah Sundary
terbitan New Your Journal dan New York World saling bersaing dalam usaha
memperbesar peredarannya. Bagian penting dalam persaingan ini dimainkan dengan
gambar-gambar yang lucu, meliputi perwatakan terkenal dengan nama The Yellow
Kid. Coretan ini hasilnya cepat terkenal dengan bertambahnya peredaran New
York World yang diterbitkan oleh Pulitzer. Dalam jangka waktu enam bulan,
Hearts muncul dengan ruangan komik yang terbaru, delapan halaman dari warna
pelangi keperak-perakan yang bercahaya membuat pelangi tampak seperti sepotong
pipa timah. Judul karangan dari perwatakan yang diungkapkan adalah Yellow Kid,
Hearst telah mengontrak artis komik asli, dan karya ciptaannya keluar dari The
World. Pulitzer dengan segera membelinya kembali, tetap ditawarkan lagi oleh
Hearst dengan nilai yang lebih tinggi. Lalu Puiltzer menyewa artis lain, sementara itu kedua surat
kabar berusaha masing-masing untuk saling melebihi dengan versinya
sendiri-sendiri.
Buku-buku komik menjadi terkemuka pada pertengahan tahun 1930-an.
Penelitian terhadap sejumlah peredarannya telah menunjukkan bahwa buku-buku
komik dibaca oleh anak-anak di tingkat menengah dan hampir setengahnya dari
siswa SMA, dan dibaca oleh kira-kira 1/3 dari penduduk Amerika, antara umur 18
dan 30 tahun. Oleh para siswa SMP dan SMA buku-buku komik hanya dibaca
sesekali. Penyelidikan ini membuktikan bahwa komik telah memberi pengaruh yang
besar terhadap para remaja dan para orang tua.
c.
Pengunaan komik dalam pengajaran
Luasnya popularitas komik telah mendorong banyak guru bereksperimen
dengan medium ini untuk maksud pengajaran. Banyak percobaan telah dibuat di
dalam seni bahasa pada tingkat SMP dan SMA. Thorndike menunjukan ada segi yang
menarik. Dapat diketahui bahwa anak yang membaca sebuah buku komik setiap
bulan, hampir 2 kali banyaknya kata-kata yang dapat dibaca sama dengan yang
terdapat pada buku-buku bacaan yang dibacanya setiap tahun terus-menerus.
Thorndike berkesimpulan bahwa baik jumlah maupun watakan dari segi
perbendaharaan kata melengkapi secara praktis dalam membaca untuk para pembaca
muda. Buku teknik komik dapat diterapkan kepada berbagai lapangan ilmu
pengetahuan.
C.
Kesimpulan
Seperti yang telah di paparkan di atas, bahwa media merupakan
perantara sampainya ilmu dari pendidik ke peserta didik. Tentunya, sebuah
perantara mesti berfungsi memudahkan, dalam konteks ini memudahkan proses
be;ajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan kedua belah pihak. Dan
ketiganya melibatkan visual peserta didik dan ada beberapa yang melibatkan
audio.
Salahsatunya ada media proyeksi yang berupa
a.
Poster
Poster adalah
suatu rancangan kombinasi visual yang kuat dengan warna dan memiliki pesan yang
dimaksudkan untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya
b.
Kartun
Kartun adalah
penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau
situasi yang di disain untuk mempengaruhi opini masyarakat
c.
Komik
Suatu cerita
yang erat dalam dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan
hiburan kepada para pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Sujdana, Nana
dan Rivai, Ahmad. 2010. Media Pengajaran: Bandung. Sinar Baru
Algensindo
Sadiman, Arif
S. (dkk). 2012. Media Pendidikan: Kota Depok. Pustekom Dikbud dan
PT RajaGrafindo Persada
Kartun.Pdf