PERILAKU KHAUF DAN TAUBAT

a.      PERILAKU KHAUF

1)      Pengertian Khauf

Secara bahasa, khauf berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas tiga huruf, yaitu khaf, waw dan fa yang bermakna al-faza’ “ ketakutan, kepanikan, terkejut, bingung ”. Menurut istilah dalam Islam, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya, takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya dan akan menghukumnya karena apa yang telah ia lakukan.  

2)      Dalil Perilaku Khauf

Allah berfirman:

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 175).

 

 Rasulullah Saw. bersabda dalam hadis beliau yng diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah Ra.:

....فَوَ اللهِ إِنِّي لَأَعْلَمُهُمْ بِا اللهِ وَأَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَةً

‘’Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang paling tahu dengan Allah dan paling takut kepada-Nya.’’(HR. Bukhari dan Muslim).

3)      Contoh Perilaku Khauf

 Khauf kepada Allah, khauf ketika akan melakukan maksiat, khauf karena tidak melakukan amal saleh.

 

b.      PERILAKU TAUBAT

1)      Pengertian Taubat

Taubat secara bahasa berasal dari bahasa arab, taba-yatubu-taubatan yang berarti “kembali ke jalan yang benar. Secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

 

2)      Dalil Perilaku Taubat

Allah berfirman :

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (Q.S. An-Nisa’ : 18)

 

Dalam sebuah hadis disebutkan

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang segera bertaubat.”(HR. Ibnu Majjah dari Anas)

Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang telah melakukan dosa. Allah berfirman:

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.(Q.S. an-Nisa [4]:48)

 

3)      Contoh Perilaku Taubat

1)      Taubat menyangkut dosa terhadap Allah

·         Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri.

·         Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.

·         Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.

·         Beristigfar

·         Shalat Taubat

Apabila tidak terpenuhi ketiga syarat di atas, maka tidak sah taubatnya.

2)      Taubat menyangkut dosa terhadap sesama manusia

·         Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri

·         Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan

·         Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.

·         Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi dengan cara sebagai berikut:

3)      Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;

4)   Apabila menyangkut non-materi seperti pernah memfitnah, ghibah, maka hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak