INOVASI PENDIDIKAN

 

        A.   Pengertian Dan Hakikat Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan adalah suatu  perubahan  yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan.

Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional.

Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada

B.   Masalah-Masalah Yang Memengaruhi Inovasi Pendidikan

Pada dasarnya banyak hal yang menuntuk diadakannya inivasi pendidikan di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut :

1.      Perkembangan IPTEK

Sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan teknologi yang memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, dunia pendidikan belum mampu menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.

 

2.       Pertambahan Penduduk

Laju eksplosif penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.

 

3.      Meningkatnya Keinginan Kuat Masyarakat untuk Memperoleh Pendidikan yang Lebih Baik

Kemajuan IPTEK telah menjadi sebuah tantangan dan persoalan yang dihadapi dunia pendidikan. Kemajuan IPTEK senantiasa memengaruhi aspirasi masyarakat. Masyarakat, mendambakan pendidikan yang lebih baik, namun kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat.

Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.

 

4.      Menurunnya Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun dan belum mampu mengikuti perkembangan IPTEK, menuntut adanya sejumlah perubahan. Bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan terua ketinggalan.

 

5.      Kurang adanya hubungan antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang membangun.

Kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat, umumnya diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu, di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah relevansi antara pendidik dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.

Dengan kurikulum baru inilah, anak-anak dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang.

 

6.      Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.

Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk membangun dirinya kepada kemajuan-kemajuan

 

C.   Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, bepola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi, Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah mempu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial.

Di samping sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan dan tuntutan zaman, inovasi pendidikan juga merupakan usaha aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa datang yang lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.

Kalau pada bagian terdahulu dikemukakan tentang hal-hal yang menuntut adanya inovasi pendidikan, berikut ini akan dikemukakan lebih jauh tentang beberapa faktor yang cukup berperan dalam memengaruhi inovasi pendidikan.

 

1.      Visi Terhadap Pendidikan

Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.

Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa:

a.       Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.

b.      Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya.

c.       Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.

d.      Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain.

Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga lembaga penyelenggaraaan pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia, warga masyarakat dan warga negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih kecil engan upaya pendidikan. Tujuan pendidikan diabdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat, dan kepentingan negara.

Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan dan kondisi.

2.      Faktor Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor yang sangat menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan sehingga menentukan adanya pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan.

Pertambahan penduduk berarti pula pertambahan tenaga usia kerja. Pendiddikan dalam konteks ini lebih dituntut kemampuannya mengembangkan sistem pendidikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja. Tanggung jawab ini sebenarnya bukan saja pada pendidikan, namun pendidikan dapat melepaskan salah satu tugasnya untuk mempersiapkan anak muda menjelang kehidupannya dalam masyarakat secara mandiri dan bertanggung jawab. Untuk menjawab kenyataan ini, yang sekarang dikembangkanlah sekolah-sekolah kejuruan dan sekolah-sekolah model yang di dalamnya diberikan keterampilan-keterampilan yang mengarah kepada pengembangan profesionalisme.

Adapun masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:

a.       Keurangan Kesempatan Belajar

Masalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama dan utama yang perlu segera digarap. Caranya adalah dengan menciptakan sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin anak-anak usia sekolah.

 

b.      Masalah Kualitas Pendidikan

Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan akan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab itu, dalam mengtasi masalah ini pemerintah telah berusaha meningkatkan kemampuan guru lewat training-training, menambah fasilitas, menambah dana pendidikan, mencari sistem mengajar yang tepat guna, dan sistem evaluasi yang baik sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan serta bertahap.

 

c.       Masalah Relevansi

Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan digulirkannya konsep link and match, yang salah satu tujuannya adalah mengatasi persoalan relevansi tersebut.

 

d.      Masaalah Efisiensi dan Efektivitas

Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.

 

3.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Kemajuan zaman seperti sekarang ini justru ditandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung secara akumulatif dan semakin cepat jalannya. Tanggapan yang bisa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori baru ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat ini tidak harus diikuti dengan penambahan kurikulum sekolah di luar kemampuan meskipun kondisi anak didik perlu diperhatikan. Anak didik pun tidak mungkin mampu mengikuti dan menguasai segenap penemuan baru dalam dunia ilmu dan pengetahuan.

 

4.      Tuntutan Adanya Proses Pendidikan yang Relevan

Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.

Permasalahan pendidikan yang kini dihadapi sangat kompleks. Adanya proses pendidikan yang relevan dangan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan. Hal itu penting karena sistem sekolah dengan segala kekurangannya ternyata meliputi hamper 80 persen biaya pendidikan dan yang lain, seperti gedung, buku, alat pengajaran dan fasilitas lain dibebankan kepada orang tua.

 

D.   Tujuan Inovasi  Pendidikan Dan Cara-Cara Pencapaiannya

Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

Setiap masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain, masalahnya bersifat kompleks, sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu:

 

1. Masalah pemerataan

2. Masalah mutu

3. Masalah efektivitas dan relevansi

4. Masalah efisiensi

      Pemecahan masalah-masalah yang kompleks itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia kependidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan konvensional secara tuntas. Dengan demikian, inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan yang menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan pesat.

Secara lebih terperinci tentang maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan secara ini, adalah sebagai berikut.

1.      Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalahpendidikan.

Tugas pembaruan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang di jumpai dalam dunia pendidikan.

2.      Inovasi Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yanglebih efektif dan ekonomis.

Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan berikut.

a.       Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.

b.      Periode manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.

c.       Periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.

      Kemampuan manusia tidak saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga mampu mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic). Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru, selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru, bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya,menemukan sesuatu dengan cara baru yang mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaharuan pendidikan dilakukan adalah dalam upaya “problem solving” yang dihadapi dunia, pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.

      Berikut beberapa cara yag ditempuh dalam mencapai tujuan yang dimaksud.

1.   Peningkatan kualitas sumber daya manusia

2.   Memperluas pelayanan pendidikan

3.   Peningkatan keserasian pendidikan dan pembangunan

4.   Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem penyajian

5.   Melancarkan sistem informasi

 

E.    Beberapa Contoh Pelaksanaan Inovasi Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu sistem, sehingga sebuah inovasi pendidikan haruslah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan. Baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem pendidikan nasional. Beberapa contoh-contoh pelaksanaan inovasi pendidikanyang ada di Indonesia adalah :

1.      Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

Awalnya proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan komprehansif dengan nama “sekolah pembangunan”. PSPP ini ada sejak tahun 1971 dan konsepsi sekolah pembangunan ini direncanakan akan disebarluaskan ke seluruh Indonesia tahun 1974. Akan tetapi, setelah diadakannya penelitian studi kelayakan, konsepsi tersebut masih perlu dikembangkan lagi melalui proses penelitian dan percobaan yang dilakukan secara sistematis. Jenjang pendidikan yang dipakai pada PSPP adalah SD dan Sekolah Menengah. 

 

2.      Pengajaran dengan Sistem Modul

Modul merupakan program pengajaran mengenai suatu satuan bahasan yang disusun secara sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh anak didik. Tujuan pengajaran dengan sistem modul adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar mengajar di sekoah, terutama yang berkaitan dengan penggunaan waktu, dana, fasilitas, dan tenaga secara tepat guna alam mencapai tujuan secara optimal.  Contoh dari bentuk dari adanya sistam modul adalah : LKS (Lembar Kerja Siswa), lembaran kerja, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan sebagainya.

 

3.      SMP Terbuka dan Universitas Terbuka (UT)

Menurut Fuad Ihsan dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Kependidikan: Komponen MKDK”, SMP terbuka adalah Sekolah Menengah Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Terselenggaranya SMP terbuka ini diawali dari pemikiran untuk menampung anak-anak lulusan SD yang tidak tertampung di SMP biasa. Demikian halnya, UT didirikan dalam rangka meningkatkan daya tampungperguruantinggi.

 

4.      KuliahKerjaNyata
KKN adalah salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian, yang terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakn secara interdisipliner dan intrakurikuler. KKN sudah ada sejak tahun 1971. ide dilaksanakannya adalah banyaknya problematika yang akan dihadapi oleh mahasiswa setelah mengenyam pendidikan di almamaternya, terutama problematika kemasyarakatan yang semakin kompleks.

 

5.      InovasiKurikulum
Hingga saat ini, sudah banyak sekali inovasi pendidikan yang dilakukan dengan menggantu kurikulum sebagai acuan pendidikan di indonesia. Berikut adalah beberapa kurukulum yang bernah berlaku di indonesia :

a.       Proyek Pamong

Pamong adalah singkatan dari Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru. Proyek ini adalah kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan INNOTECH (Educational Innovation and Technology), SEAMEO. Tujuan proyek pamong ini adalah untuk menjajaki dan menemukan alternatif sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata, yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia dan Filipina.[19]  Sasaran dari proyek pamong ini adalah sekolah dasar, mengingat saat itu hampir separo dari anak-anak di Asia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar. Kurikulum ini di terapkan di Indonesia pada tahun 1974.

 

b.       Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

KBK dikembangkan untuk memberikan keahlian dan ketrampilan sesuai dengan standar kompetensi yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan daya jual untuk menciptakan kehidupan yang berharkat dan bermartabat ditengah-tengah perubahan, persaingan, dan kerumitan kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. KBK lebih menekankan pada kompetensi atau kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan  proses pembelajaran tertentu. Adapun yang ingin dicapai oleh KBK adalah mengembangkan peserta didik untuk menghadapi perannya di masa mendatang dengan cara mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill). Pengembangan KBK lebih memfokuskan kepada kompetensi tertentu berupa paduan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajari.

 

c.       Inovasi Kurikulum Berbasis Masyarakat (KBM)

KBM adalah kurikulum yang menekankan perpaduan antara masyarakat dan sekolah guna mencapai tujuan pengajaran. Tujuan kurikulum ini adalah memberikan kemungkinan kepada siswa untuk akrab dengan lingkungan dimana mereka tinggal, mandiri, dan membekali mereka dengan keterampilan.

d.      Inovasi Kurikulum Berbasis Keterpaduan

Kurikulum terpadu disebut integrated curriculum merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit. Kurikulum terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun secara klasikal aktif menggali dan menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistic bermakna dan otentik.

 

6.      InovasiPembelajaran

a.       Inovasi Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran kuantum dicetuskan oleh Georgi Lozanov dan dikembangkan oleh Bobby DePorter (1992). Istilah “Quantum” dipinjam dari dunia ilmu fisika yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Maksudnya dalam pembelajaran kuantum, ada pengubahan bermacam-macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar. Ada dua konsep utama yang digunakan dalam pembelajaran kuantum yaitu percepatan belajar melalui usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan tradisional dan fasilitasi belajar yang berarti mempermudah belajar. Asas utama yang digunakan adalah “Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.”.


 

 

b.      Inovasi Pembelajaran Kompetensi

Kata kompetensi sebenarnya Anda telah mengenal pada bagian sebelumnya, disini kompetensi akan berkaitan dengan nuansa pembelajaran, sebab karakteristik pembelajaran kompetensi akan berbeda dengan karakteristik pembelajaran lainnya. Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai subjek belajar yang memegang peranan utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut kreativitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian, guru disini sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa.

 

c.       Inovasi Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

 

d.      Inovasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi 

1)      Televisi (TV) Pendidikan

Program siaran televisi pendidikan dibedakan menjadi dua, yakni, TV pendidikan anak-anak dan TV pendidikan untuk umum. Sasaran TV pendidikan anak-anak adalah anak-anak usia 10-15 tahun, terutama mereka yang berada di lingkungan dengan kondisi sosial ekonominya lemah. Tujuan TV pendidikan adalah untuk mengembangkann program-program pendidikan luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan-pesan yang tematis agar masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat, khususnya mengenai pendidikan kesejahteraan keluarga, pendidikan mata pencaharian dan pendidikan alam dan lingkungan hidup.

2)      Radio Pendidikan

Siaran radio pendidikan berisikan bahan-bahan untuk melaksanakan kurikulum bidang studi bahasa Indonesia, PMP, IPA, IPS, matematika, dan ilmu keguruan. Pelaksannan siaran radio pendidikan dilaksanakan secara bersama-sama diikuti para guru  dalam kelompok-kelompok belajar yang terbentuk di masing-masing sekolah tempat mereka mengajar.

3)      Internet
Pembelajaran dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi melalui jaringan internet adalah salah satu alternatif yang tepat dan dapat mengatasi berbagai persoalan pembelajaran, walaupun sistem pendidikan di Indonesia sangat heterogen karena masalah letak geografis yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan teknologi informasi. Elektronic learning (E. Learning) pada hakikatnya adalah pembelajaran melalu pemanfaatan teknologi komputer atau internet. Dapat juga disebut pembelajaran berbasis web (web based instruction ).


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak