Teori merupakan konsep intelektual yang membantu kita memahami dan menjelaskan fenomena dalam dunia kita. Terdapat tiga tingkatan teori yang berbeda: Grand Theory, Middle Theory, dan Application Theory. Tetapi, di sisi lain Penting untuk diperhatikan bahwa batasan antara ketiga tingkatan teori ini tidak selalu pakem, dan teori-teori dapat berada di suatu tempat di antara kategori tersebut tergantung pada ruang lingkup, tingkat abstraksi, dan tujuan penelitian atau aplikasi praktisnya.
1.
Grand
Theory (Teori Besar):
Grand theory adalah jenis
teori yang bersifat umum dan abstrak, cakupannya sangat luas, dan seringkali
mencoba menjelaskan fenomena atau konsep yang sangat umum dalam suatu disiplin
ilmu.
a.
Ciri-ciri:
·
Sangat
Abstrak:
Grand theory menciptakan kerangka
konseptual yang sangat abstrak, seringkali tidak langsung berkaitan dengan
kasus atau situasi khusus.
·
Relevan
pada Berbagai Konteks:
Dapat diterapkan pada berbagai
konteks dan situasi.
·
Ruang
lingkupnya besar:
Cakupannya luas dan mencakup banyak
aspek dari suatu disiplin atau domain pengetahuan.
b.
Contoh:
Teori Sosiologi Konflik oleh Karl
Marx, Teori Interaksionisme Simbolik oleh George Herbert Mead. Kedua teori ini
mencoba menjelaskan dinamika sosial dan interaksi manusia secara umum.
2.
Middle
Theory (Teori Menengah):
Middle theory adalah jenis
teori yang lebih spesifik daripada grand theory, tetapi lebih umum
daripada application theory. Middle theory fokus pada konteks dan
situasi yang lebih terbatas dan konkret.
a.
Ciri-ciri:
·
Lebih
Spesifik: Lebih spesifik daripada grand theory dan lebih langsung terkait
dengan situasi atau konteks tertentu.
·
Dapat
Diterapkan pada Kasus-Kasus Tertentu: Lebih dapat diterapkan pada kasus atau
fenomena tertentu.
·
Melibatkan
Pengembangan Konsep Lebih Lanjut: Dapat melibatkan pengembangan konsep-konsep
yang lebih konkret atau pengukuran yang lebih spesifik.
b.
Contoh:
Teori Labeling dalam sosiologi
kriminalitas. Teori ini lebih spesifik daripada grand theory tentang
kriminalitas, dan mencoba menjelaskan bagaimana penandaan atau label dapat
memengaruhi perilaku kriminal seseorang.
3.
Application
Theory (Teori Aplikasi):
Application theory adalah jenis
teori yang sangat terfokus pada aplikasi praktis dalam konteks tertentu. Teori
ini sering kali muncul sebagai panduan atau kerangka kerja untuk mengatasi
masalah atau mencapai tujuan tertentu.
a.
Ciri-ciri:
·
Sangat
Kontekstual: Terfokus pada aplikasi praktis dalam konteks tertentu atau situasi
konkret.
·
Mengarah
ke Tindakan: Bertujuan untuk memberikan panduan atau arahan yang dapat
diimplementasikan dalam tindakan atau kebijakan.
·
Terkait
Langsung dengan Praktik Lapangan: Lebih langsung terkait dengan praktik dan
kebijakan di lapangan.
b.
Contoh:
Teori Pertumbuhan Ekonomi Lokal
untuk mengatasi pengangguran di suatu daerah tertentu. Teori ini memberikan
kerangka kerja konseptual untuk pengembangan kebijakan ekonomi lokal yang dapat
menghasilkan pertumbuhan dan peningkatan lapangan kerja di tingkat lokal.
Posting Komentar untuk "Grand Theory, Middle Theory dan Aplication Theory"