Pengawasan dalam administrasi pendidikan memiliki peran yang sangat
penting dalam memastikan efektivitas, efisiensi, dan kualitas penyelenggaraan
sistem pendidikan. Fungsi pengawasan mencakup berbagai aspek, mulai dari aspek
akademis, manajerial, hingga kepatuhan terhadap kebijakan dan standar
pendidikan.
Pada dasarnya sistem administrasi
pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti yang dilakukan di
kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-sekolah maupun kantor invasi
pendidikan yang lainnya. Namun pada hakekatnya sistem administrasi pendidikan
adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau tempat
pendidikan yang lain dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan di
tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan tersebut.[1]
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
sistem administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari
segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah dan
penyelenggaraan pendidikan. Selanjutnya apa yang ada dalam lingkungan pendidikan
tersebut kesemuanya diintregasikan dan dikordinir serta di organisir secara
efektif termasuk segala materi yang diperlukan untuk dapat dimanfaatkan secara
efisien.
Dalam tulisan ini, kita akan memaparkan lebih lanjut mengenai
fungsi pengawasan dalam administrasi pendidikan dengan menguraikan beberapa
poin utama.
Pengawasan dalam administrasi pendidikan bertugas untuk memastikan
bahwa kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah atau lembaga terkait
dijalankan dengan baik. Hal ini mencakup penerapan metode pembelajaran yang
sesuai, pemilihan materi ajar yang relevan, serta evaluasi kinerja guru dan
siswa. Dengan demikian, pengawasan membantu meningkatkan mutu pendidikan dengan
memastikan bahwa proses belajar-mengajar berlangsung secara efektif.
B.
Menjamin Kualitas Tenaga Pendidik
Pengawasan juga melibatkan penilaian terhadap kualitas tenaga
pendidik. Fungsi ini mencakup evaluasi kinerja guru, pelatihan dan pengembangan
profesional, serta penerapan standar etika dalam mengajar. Melalui pengawasan
ini, dapat diidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan dukungan agar guru
dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
C.
Pemantauan Infrastruktur dan Fasilitas Pendidikan
Bagian integral dari pengawasan adalah memastikan bahwa
infrastruktur dan fasilitas pendidikan memenuhi standar keamanan dan kelayakan.
Ini mencakup pemantauan kondisi gedung, sarana pendukung pembelajaran, serta
keamanan lingkungan sekolah. Dengan demikian, pengawasan berkontribusi dalam
menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif.
D.
Pengelolaan Sumber Daya dan Keuangan
Fungsi pengawasan dalam administrasi pendidikan mencakup
pengelolaan sumber daya dan keuangan secara efisien. Ini melibatkan pemantauan
anggaran, penggunaan dana pendidikan, dan akuntabilitas keuangan sekolah.
Dengan pengawasan yang baik, risiko penyalahgunaan dana dapat diminimalkan, dan
sumber daya dapat dialokasikan dengan tepat guna untuk mendukung kegiatan
pendidikan.
E.
Menjamin Kepatuhan terhadap Kebijakan Pendidikan
Pengawasan memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam pendidikan,
baik itu sekolah, guru, atau siswa, mematuhi kebijakan-kebijakan pendidikan
yang telah ditetapkan. Ini mencakup kepatuhan terhadap regulasi pendidikan,
standar akademis, serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan
pengelolaan sekolah. Dengan demikian, pengawasan membantu menciptakan
lingkungan pendidikan yang teratur dan terkendali.
F.
Evaluasi dan Peningkatan Sistem Pendidikan
Pengawasan juga berperan dalam evaluasi keseluruhan sistem
pendidikan. Ini melibatkan analisis data dan informasi terkait kinerja siswa,
tingkat kelulusan, dan indikator lainnya. Dengan melakukan evaluasi ini,
pengawasan dapat memberikan masukan yang berharga untuk perbaikan dan
peningkatan kebijakan serta praktik pendidikan.
G.
Penanganan Masalah dan Konflik
Pengawasan
dalam administrasi pendidikan juga memiliki peran dalam menangani masalah dan
konflik yang mungkin timbul di antara pihak-pihak yang terlibat dalam
pendidikan, seperti guru, siswa, orang tua, atau pihak sekolah. Dengan
pendekatan yang adil dan objektif, pengawasan dapat membantu menyelesaikan
masalah dan konflik dengan efektif, sehingga tidak mengganggu proses
pendidikan.
Dalam rangka mencapai tujuan pengawasan, penting bagi pihak yang
bertanggung jawab untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, memastikan
transparansi, dan menerapkan pendekatan yang inklusif. Dengan begitu,
pengawasan dalam administrasi pendidikan dapat menjadi alat yang kuat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang
optimal bagi perkembangan siswa.
REFERENSI
Asnawir. 2005. Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN
IB Press.
Arsinta. 2017.
Aturan dan Mekanisme Administrasi Sekolah. Diakes dari www.scribd.com/document/367482999/Aturan-dan-mekanisme-administrasi-pendidikan
Daryanto. 2005. Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
[1] Ayun Roken Pambayun. Sistem Administrasi Pendidikan.
Diakses dari https://blog.ub.ac.id/ayunroken/2018/06/05/sistem-administrasi-pendidikan-2/